Pereaksi Pembatas
Ditulis oleh Budi Utami pada 13-08-2011
Di
dalam suatu reaksi kimia, perbandingan mol zat-zat pereaksi yang
ditambahkan tidak selalu sama dengan perbandingan koefisien reaksinya.
Hal ini menyebabkan ada zat pereaksi yang akan habis bereaksi lebih
dahulu. Pereaksi demikian disebut pereaksi pembatas.Contoh:
1. Satu mol larutan natrium hidroksida (NaOH) direaksikan dengan 1 mol larutan asam sulfat (H2SO4) sesuai reaksi:
2 NaOH(aq) + H2SO4(aq) –> Na2SO4(aq) + 2 H2O(l)
Tentukan:
a. pereaksi pembatas
b. pereaksi yang sisa
c. mol Na2SO4 dan mol H2O yang dihasilkan
a. Mol masing-masing zat dibagi koefisien, kemudian pilih hasil bagi yang kecil sebagai pereaksi pembatas
mol NaOH/koefisien NaOH
=1/2 mol
= 0,5 mol
mol H2SO4/koefisien H2SO4
=1/1 mol
= 1 mol
Karena hasil bagi NaOH < H2SO4, maka NaOH adalah pereaksi pembatas, sehingga NaOH akan habis bereaksi lebih dahulu.
b. pereaksi yang sisa adalah H2SO4
c. mol Na2SO4 yang dihasilkan = 0,5 mol
mol H2O yang dihasilkan = 1 mol
2. 100 mL larutan Ca(OH)2 0,1 M direaksikan dengan 100 mL larutan HCl 0,1 M sesuai
reaksi:
Ca(OH)2(aq) + 2 HCl(aq) → CaCl2(aq) + 2 H2O(l)
Tentukan pereaksi pembatas!
Jawab:
mol Ca(OH)2 = M × V = 0,1 mol/liter × 0,1 liter = 0,01 mol
= 0,01 mol / 1 = 0,01 mol
= 0,01 mol / 2 = 0,005 mol
Karena hasil bagi mol mula-mula dengan koefisien pada HCl lebih kecil daripada Ca(OH)2, maka HCl merupakan pereaksi pembatas (habis bereaksi lebih dahulu).
Jadi, pereaksi pembatas adalah larutan HCl. (literatur: James E. Brady, 1990)
(sumber:http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-sma-ma/pereaksi-pembatas/)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar