Selamat Datang

Semoga blog ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan untuk kita semua.

Jumat, 30 Desember 2011

Perkebunan & Pengalengan Nenas



pengalengan nenasTerletak di Kecamatan Tebanggi Besar, dengan jarak - 10 Km dari Kota terdekat Bandar Jaya. Perkebunan ini dengan luas areal - 5000 Ha merupakan lokasi pabrik pengolahan nenas kaleng, packing dan langsung di pasarkan ke Jepang, Hongkong, dan Singapura. Kunjungan ke lokasi pabrik dapat dilakukan bagi kegiatan study tour dan kepentingan lain dengan pemberitahuan sebelumnya di kantor pengelola yang bersangkutan.(sumber:http://www.visitlampung.net/lampung-tengah-.html)

DANAU TIRTA GANGGA

 

DANAU TIRTA GANGGA
Danau ini terletak di Desa Suartika Buana Kecamatan Seputih Banyak dengan jarak sekitar 45 kilometer dari ibukota kabupaten Gunung Sugih. Disekitar danau hidup masyarakat Hindu � Bali dengan berbagai aktifitas keagamaan serta budayanya. Ditengah danau terdapat Patung Hanoman. Fasilitas rekreasi yang terdapat di sana diantara berupa perahu dayung dan sepeda air.
(sumber: http://www.tourism-mpu.com/lampung/id/attractionlist/12_kabupaten_lampung_tengah)

Danau Tirta Gangga berada di Kecamatan Seputih Banyak Kabupaten Lampung Tengah,Lampung atau sekitar 60 kilometer dari Kota Gunung Sugih dengan jalan hotmix.di lokasi Objek wisata Danau Tirta Gangga Terdapat sebuah patung Bima yang sedang bertarung dengan Naga Nemburnawa (lakon Dewa Ruci dalam pewayangan).

Dikisahkan sang Bima diperintahkan oleh Guru Dorna untuk mencari Tirta Prawita Adi. Diakhir kisah, setelah mengalahkan sang naga, Bima malah bertemu dengan Dewa Ruci dan mengetahui bahwa Tirta Prawita Adi

sebenarnya tidak ada dan perintah Dorna tersebut hanya merupakan siasat licik untuk menyingkirkan Bima. Potensi pengembangan untuk lokasi pariwisata ini adalah; pembuatan sarana hiburan, rumah makan dan agen perjalanan.  (http://www.wisatanesia.com/2011/03/danau-tirta-gangga.html)

AIR TERJUN CURUP TUJUH potensi wisata Kabupaten Lampung Tengah

AIR TERJUN CURUP TUJUH
Lokasi air terjun ini berada pada garis kawasan hutan lindung. Air terjun dengan tujuh tingkatan ini relatif belum dikenal luas dan terletak di Desa Marga Jaya Kec. Selagai Lingga yang dapat dicapai dalam waktu 2 jam dari Gunung Sugih. Kunjungan yang disarankan ialah bagi pecinta alam dengan bantuan Kepala Desa setempat untuk perkemahan dan lain-lain.

Wisatanesia.com- Air Terjun Curup Tujuh merupakan Air terjun dengan tujuh tingkatan,Air terjun curup tujuh ini relatif belum dikenal luas dan objek wisata Air Terjun Curup Tujuh terletak di Desa Margajaya Kec. Padang Ratu Lampung Tengah,yang dapat dicapai dalam waktu 2 jam dari Gunung Sugih.

Lokasi air terjun ini berada pada garis kawasan hutan lindung yang berada di desa Margajaya. Untuk mencapai lokasi ini dapat menggunakan kendaraan roda empat dan selanjutnya dengan motor Trail sewaan menuju batas hutan lindung dimana air terjun berada.

Fasilitas yang ada hanya lokasi perkemahan dan kegiatan Pecinta Alam.Kunjungan yang disarankan ialah bagi pecinta alam dengan bantuan Kepala Desa setempat untuk perkemahan dan lain-lain.
Wisata Indonesia Surga Dunia

Potensi PARIWISATA di Kabupaten Lampung Tengah

sumber: http://regionalinvestment.com/newsipid/id/commodityarea.php?ia=1805&ic=225
 
Macam-macam obyek Wisata yang ada di Kabupaten Lampung Tengah antara lain:
Danau Tirta Gangga: Desa Swastika Buana Kecamatan Seputih Banyak
Danau Sendang Baru: Desa Sendang Baru Kecamatan Sendang
Danau Bekri: Areal Perkebunan Kelapa Sawit Bekri
Air Terjun Curup Tujuh: Desa Marga Jaya Kecamatan Selagai Lingga
Ancol Jaya: Margorejo Kecamatan Padang Ratu
Bendungan Indah Way Seputih: Jl. Way Seputih
Gunung Dempo Ria: Mojokerto Kecamatan Padang Ratu
GMP Gunung Madu: Gunung Madu Kecamatan. T. Nunyai
Agro Wisata Tanaman Obat: Terbanggi Besar
Air Terjun Air Jeram: Selatan: Kecamatan Semangka
Pantai Sanggi: Kecamatan Wonosobo
Pantai Keramat: Kecamatan Kota Agung
Pantai Pancau: Kecamatan Cukuh Balak
Makam Gunung Putri: Kecamatan Pugung
Air Terjun Tirta Rimba: Kecamatan Pulau Panggung.

Pemekaran Lampung Tengah Tunggu Kajian Akademis



TRIBUNLAMPUNG.co.id  - Wacana pemekaran Kabupaten Lampung Tengah menjadi Kabupaten Lampung Tengah, Seputih Barat, dan Seputih Timur terus berlanjut. Setelah hasil panitia khusus (Pansus) DPRD diparipurnakan, langkah selanjutnya menunggu kajian Badan Permusyawaratan Kampung (BPK).

"Kita ikutin aturan. Dalam undang-undang itu kan ada aturannya. Seperti kajian akademis. Kemudian dari BPK di tingkat desa. Mereka menelaah dan meneliti. Setelah mereka merasa perlu daerah itu dimekarkan, silakan diajukan," terang Bupati A Pairin, Rabu (21/12).

Soal pemekaran, terang Pairin, Pemerintah Daerah (Pemda) akan tetap konsisten dengan dukungannya. "Yang penting kan Lampung Tengah ke depan itu menjadi lebih baik," ujar mantan anggota DPRD Provinsi.
(sumber:http://lampung.tribunnews.com/2011/12/21/pemekaran-lampung-tengah-tunggu-kajian-akademis)

Gunung Krakatau


Secara administratif Gunung Krakatau masuk ke dalam wilayah Propinsi Lampung
Krakatau terletak di Selat Sunda, diantara Pulau Jawa dan Sumatera, telah dikenal dengan baik dan dicatat di dalam sejarah sejak abad 16.

Pada saat itu Selat Sunda telah menjadi jalur lalulintas bisnis yang ramai dari Eropa (Belanda, Inggris, dan lain sebaginya) menuju ke India Timur (Indonesia).
Dalam abad modern saat ini Selat Sunda memegang peranan lebih penting lagi sebagai jalur lalu lintas bisnis juga sebagai lapangan penelitian ilmu geologi dan kelautan.

Krakatau zaman dahulu (Purba) diperkirakan memiliki ketinggian 2.000 meter dan radius 9 km2. Ledakan dahsyatnya telah terjadi pada zaman pra sejarah tahun 416 sebagaimana tercatat dalam buku jawa kuno "Pustaka Raja", dan menyisakan 3 buah pulau yakni Pulau-pulau Rakata, Sertung dan Panjang.

Dalam perkembangan selanjutnya Rakata memunculkan puncak-puncak Danan dan Perbuatan.
Ledakan dahsyat Krakatau terbaru yang terjadi pada tangal 27 Agustus 1883 telah menghancurkan 3/4 bagian tubuhnya. Ledakan ini menyebabkan gelombang besar mencapai ketinggian 40 meter.

Sebuah bagian kapal (A stemship anchored) dari pelabuhan Teluk Betung telah terlempar sejauh 2.5 km dan terbawa hanyut ke bagian rendah dari Sungai Kuripan. Hujan abu dan batunya mencapai areal seluas 300.000 mil persegi atau 483 km persegi dalam radius 150 km persegi.

Pada waktu itu, Jakarta (Batavia) dan daerah sekitar Selat Sunda seperti Anyer, Merak, Labuan, Kalianda, Teluk Betung dan Kota Agung menjadi gelap gulita.
Suara ledakan terdengar dari Pilipina, Alice Springs, Pulau Rodriques dan Madagaskar. Kekuatan ledakannya diperkirakan mencapai 21.547,6 kali ledakan bom atom.

Selain daripada itu, hujan abu ledakan ini menyebabkan terhalangnya pandangan ke matahari, sehingga membentuk suatu pemandangan yang spektakuler layaknya matahari hampir hilang. Namun, setelah beristirahat 44 tahun, Anak Krakatau muncul pada Bulan Desember 1927 dan terus berkembang hingga saat ini

Sekarang Anda bisa datang dan menapakkan kaki disini mencari dengan teliti bahan-bahan mineral (volcanic bomb, lava, lappili) dari dalam bumi yang terlempar ke atas pada proses pembentukannya. Krakatau dan ledakannya yang menakjubkan telah tercatat dalam sejarah kini mengundang Anda untuk datang dan melakukan penelitian ilmiah maupun hanya untuk rekreasi.

Saat ini, Anak Krakatau telah mencapai ketinggian 200 meter di atas permukaan laut dengan diameter 2 kilometer. Untuk mengunjungi Krakatau, Anda dapat menyebrang dari Canti di Kalianda, satu jam berkendaraan dari Bandar Lampung, dan dengan ber 'perahu motor' dari sana anda dapat menuju kawasan Krakatau.

Tidak jauh dari Krakatau, terdapat pulau-pulau Sebuku dan Sabesi sebagai tempat persinggahan dan tempat bermalam. Hanya butuh 1.5 jam dari Canti untuk mencapai lokasi ini.(sumber:http://objekwisatalampung.blogspot.com/2010/08/gunung-krakatau.html)

Gunung Krakatau


Secara administratif Gunung Krakatau masuk ke dalam wilayah Propinsi Lampung
Krakatau terletak di Selat Sunda, diantara Pulau Jawa dan Sumatera, telah dikenal dengan baik dan dicatat di dalam sejarah sejak abad 16.

Pada saat itu Selat Sunda telah menjadi jalur lalulintas bisnis yang ramai dari Eropa (Belanda, Inggris, dan lain sebaginya) menuju ke India Timur (Indonesia).
Dalam abad modern saat ini Selat Sunda memegang peranan lebih penting lagi sebagai jalur lalu lintas bisnis juga sebagai lapangan penelitian ilmu geologi dan kelautan.

Krakatau zaman dahulu (Purba) diperkirakan memiliki ketinggian 2.000 meter dan radius 9 km2. Ledakan dahsyatnya telah terjadi pada zaman pra sejarah tahun 416 sebagaimana tercatat dalam buku jawa kuno "Pustaka Raja", dan menyisakan 3 buah pulau yakni Pulau-pulau Rakata, Sertung dan Panjang.

Dalam perkembangan selanjutnya Rakata memunculkan puncak-puncak Danan dan Perbuatan.
Ledakan dahsyat Krakatau terbaru yang terjadi pada tangal 27 Agustus 1883 telah menghancurkan 3/4 bagian tubuhnya. Ledakan ini menyebabkan gelombang besar mencapai ketinggian 40 meter.

Sebuah bagian kapal (A stemship anchored) dari pelabuhan Teluk Betung telah terlempar sejauh 2.5 km dan terbawa hanyut ke bagian rendah dari Sungai Kuripan. Hujan abu dan batunya mencapai areal seluas 300.000 mil persegi atau 483 km persegi dalam radius 150 km persegi.

Pada waktu itu, Jakarta (Batavia) dan daerah sekitar Selat Sunda seperti Anyer, Merak, Labuan, Kalianda, Teluk Betung dan Kota Agung menjadi gelap gulita.
Suara ledakan terdengar dari Pilipina, Alice Springs, Pulau Rodriques dan Madagaskar. Kekuatan ledakannya diperkirakan mencapai 21.547,6 kali ledakan bom atom.

Selain daripada itu, hujan abu ledakan ini menyebabkan terhalangnya pandangan ke matahari, sehingga membentuk suatu pemandangan yang spektakuler layaknya matahari hampir hilang. Namun, setelah beristirahat 44 tahun, Anak Krakatau muncul pada Bulan Desember 1927 dan terus berkembang hingga saat ini

Sekarang Anda bisa datang dan menapakkan kaki disini mencari dengan teliti bahan-bahan mineral (volcanic bomb, lava, lappili) dari dalam bumi yang terlempar ke atas pada proses pembentukannya. Krakatau dan ledakannya yang menakjubkan telah tercatat dalam sejarah kini mengundang Anda untuk datang dan melakukan penelitian ilmiah maupun hanya untuk rekreasi.

Saat ini, Anak Krakatau telah mencapai ketinggian 200 meter di atas permukaan laut dengan diameter 2 kilometer. Untuk mengunjungi Krakatau, Anda dapat menyebrang dari Canti di Kalianda, satu jam berkendaraan dari Bandar Lampung, dan dengan ber 'perahu motor' dari sana anda dapat menuju kawasan Krakatau.

Tidak jauh dari Krakatau, terdapat pulau-pulau Sebuku dan Sabesi sebagai tempat persinggahan dan tempat bermalam. Hanya butuh 1.5 jam dari Canti untuk mencapai lokasi ini.

Pusat Latihan Gajah dan Taman Nasional Way Kambas


Way Kambas adalah salah satu Taman Nasional di Propinsi Lampung, selain Bukit Barisan Selatan, yang meliputi total areal seluas 128.450 hektar. Ada dua obyek wisata yang dapat dikunjungi disini. Pertama adalah Pusat Latihan Gajah yang menempati areal seluas 1000 hektar.

Disini gajah-gajah liar sumatera dilatih agar dapat dimanfaatkan. Sebagai hasil latihan ini dapat terlihat dan dinikmati pada acara pertunjukan gajah, seperti permainan sepakbola, berenang dan menunggang gajah disekitar area. Apabila Anda menyenangi bersafari ke dalam hutan, pelatih akan siap menemani Anda.

Untuk mencapai Way Kambas, dengan kondisi jalan beraspal, hanya membutuhkan waktu tempuh perjalanan dengan kendaraan 2 jam dari Bandar Lampung. Di alam, tempat ini merupakan Pusat Latihan Gajah pertama di Indonesia.(sumber:http://objekwisatalampung.blogspot.com/2010/08/pusat-latihan-gajah.html)

TAMAN NASIONAL WAY KAMBAS


Diumumkan/dinyatakan Menteri Pertanian, tahun 1982
Ditunjuk Menteri Kehutanan, SK. No. 14/Menhut-II/1989 dengan luas 130.000 ha
Letak Prop. Lampung
Temperatur Udara 28° - 37° C
Curah Hujan 2500 - 3.000 mm/tahun
Ketinggian Tempat 0 - 60 m dpl.
Taman Nasional Way Kambas secara administratif pemerintahan terletak di Kecamatan Way Jepara, Labuan Meringgai, Sukadana, Purbolinggo, Rumbia dan Seputih Surabaya, Kabupaten Lampung Tengah, Propinsi Lampung.
Potensi Flora
Taman Nasional Way Kambas merupakan perwakilan ekosistem hutan dataran rendah yang terdiri dari hutan rawa air tawar, padang alang-alang/semak belukar, dan hutan pantai di Sumatera. Kawasan ini terdiri dari hutan rawa air tawar, padang alang-alang/semak belukar dan hutan payau/pantai dengan jenis floranya yaitu: Api-api (Avicenia marina), Pidada (Sonneratia sp.), Nipah (Nypa fructicans), gelam (Melaleuca leucadendron), Salam (Eugenia polyantha), Rawang (Glocchidion boornensis), Ketapang (Terminalia cattapa), Cemara Laut (Casuarina equisetifolia), Pandan (Pandanus sp.), Puspa (Schima walichii), Meranti (Shorea sp.), Minyak (Diptorecapus gracilis), Merbau (Instsia sp.), Pulai (Alstonia angustiloba), Bayur (Pterospermum javanicum), Keruing (Dipterocarpus sp.), Laban (Vitex pubescens) dan lain-lain.
Potensi Fauna
Taman Nasional Way Kambas merupakan habitat Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis), Gajah Sumatera (Elephas maximus), Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrensis), Tapir (Tapirus indicus), Beruang madu (Helarctos malayanus), Anjing hutan (Cuon alpinus), Rusa (Cervus unicolor), Ayam hutan (Gallus gallus), Rangkong (Buceros sp.), Owa (Hylobates moloch), Lutung Merah (Presbytis rubicunda), Siamang (Hylobates syndactylus), Bebek Hutan (Cairina scutulata), Burung Pecuk Ular (Anhinga melanogaster) dan sebagainya.
Potensi Wisata
Lokasi/obyek yang menarik:
Musim kunjungan terbaik pada bulan Juli sampai dengan bulan September. Beberapa lokasi/obyek yang menarik untuk dikunjungi antara lain:
Pusat Latihan Gajah (PLG) Karangsari
Gajah-gajah liar yang dilatih di Pusat Latihan Gajah (PLG) terletak 9 Km dari pintu gerbang Plang Ijo didirikan pada tahun 1985 dan telah menghasilkan sekitar 290 ekor gajah yang terlatih. Gajah-gajah dapat dijadikan sebagai gajah tunggang, atraksi, angkutan kayu dan bajak sawah. Pada Pusat Latihan Gajah tersebut dapat disaksikan Pelatih dan mendidik dan melatih gajah liar, menyaksikan atraksi gajah yang sangat luar biasa (main bola, menari, berjabat tangan, hormat, mengalungkan bunga, tarik tambang, berenang dan masih banyak atraksi lainnya).
Way Kambas, untuk kegiatan berkemah.
Way Kanan, untuk kegiatan Penelitian dan penangkaran Badak Sumatera dengan fasilitas laboratorium alam dan wisma peneliti.
Rawa Kali Biru, Rawa Gajah, dan Kuala Kambas, untuk kegiatan menyelusuri sungai Way Kanan, pengamatan satwa (bebek hutan, kuntul, rusa, burung migran), pdang rumput dan hutan mangrove.
Cara Pencapaian Lokasi
  • Bandarlampung - Metro - Way Jepara (112 Km), menggunakan mobil + 2 jam.
  • Branti - Metro - Way Jepara (100 Km),menggunakan mobil + 1.30 jam.
  • Bakauheni - Panjang - Sribawono - Way Jepara (170 Km), menggunakan mobil + 3 jam.
  • Bakauheni - Labuan Meringgai - Way Kambas, menggunakan mobil + 2jam.
  • Way Jepara - Pusat Latihan Gajah, menggunakan mobil + 20 menit.
  • Jakarta - Labuan Meringgai (kapal motor) dilanjutkan dengan kendaraan darat ke Way Jepara + 45 menit.(www.dephut.go.id/informasi/tamnas/tn5kam.html)
Informasi lainnya
Alamat Kantor:
Jl. Raya Way Jepara, Labuan ratu Lama, Lampung, Telp. (0725) 44220.   

Museum Lampung


Anda dapat mengunjungi Musium Lampung yang terletak di Jalan Teuku Umar, Bandar Lampung. Disini Anda dapat menyaksikan benda-benda kuno, keramik sisa peninggalan dari Cina dan Siam, atau alat perkakas rumah tangga yang berasal dari abad lampau.

Musium dibuka untuk umum setiap hari kerja dari Senin hingga Sabtu. Suatu Taman Budaya atau Pusat kesenian di tempatkan disana untuk dapat menyajikan musik klasik dan tarian tradisional Daerah Lampung.

Dibutuhkan waktu 15 menit untuk mencapai musium ini dari pusat kota. Tidak jauh dari sini, hanya 10 menit berkendaraan, Anda dapat menyaksikan pemandangan Teluk Lampung dan Kotamadia Bandar Lampung dari bukit Puncak Saindah desa Sukadanaham.
(http://objekwisatalampung.blogspot.com/2010/08/museum-lampung.html)

Tugu Kopiah Mas

Tugu Kopiah Mas yang di bangun di pinggir Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) di tengah Kota Gunung Sugih, Kabupaten Lampung Tengah ini, berada bersebelahan dengan Tugu Pepadun. Tugu Kopiah Mas menjadi daya tarik bagi warga masyarakat yang melintas di Jalinsum, khususnya yang berada di jantung ibukota kabupaten.  

Selain untuk keindahan kota, bangunan bernilai seni itu dapat menjadi aset sarana rekreasi. Dari ibukota kabupaten, tugu ini hanya berjarak 0,5 km, dari ibukota kecamatan berjarak 1 km dan dari ibukota provinsi berjarak 61 km. Tugu Kopiah Mas berlambang dari tutup kepala adat masyarakat Lampung.
(sumber:http://objekwisatalampung.blogspot.com/2010/08/tugu-kopiah-emas.html)

Spektrofotometer


Spektrofotometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur absorbansi dengan cara melewatkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu pada suatu obyek kaca atau kuarsa yang disebut kuvet.[1] Sebagian dari cahaya tersebut akan diserap dan sisanya akan dilewatkan.[2] Nilai absorbansi dari cahaya yang dilewatkan akan sebanding dengan konsentrasi larutan di dalam kuvet.[1][2]
Spektrofotometri terdiri dari beberapa jenis berdasar sumber cahaya yang digunakan. Diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Spektrofotometri Vis (Visible)
2. Spektrofotometri UV (Ultra Violet)
3. Spektrofotometri UV-Vis
4. Spektrofotometri IR (Infra Red)

1. Spektrofotometri Visible (Spektro Vis
Pada spektrofotometri ini yang digunakan sebagai sumber sinar/energi adalah cahaya tampak (visible). Cahaya visible termasuk spektrum elektromagnetik yang dapat ditangkap oleh mata manusia. Panjang gelombang sinar tampak adalah 380 sampai 750 nm. Sehingga semua sinar yang dapat dilihat oleh kita, entah itu putih, merah, biru, hijau, apapun.. selama ia dapat dilihat oleh mata, maka sinar tersebut termasuk ke dalam sinar tampak (visible).

Sumber sinar tampak yang umumnya dipakai pada spektro visible adalah lampu Tungsten. Tungsten yang dikenal juga dengan nama Wolfram merupakan unsur kimia dengan simbol W dan no atom 74. Tungsten mempunyai titik didih yang tertinggi (3422 ºC) dibanding logam lainnya. karena sifat inilah maka ia digunakan sebagai sumber lampu.

Sample yang dapat dianalisa dengan metode ini hanya sample yang memilii warna. Hal ini menjadi kelemahan tersendiri dari metode spektrofotometri visible.

Oleh karena itu, untuk sample yang tidak memiliki warna harus terlebih dulu dibuat berwarna dengan menggunakan reagent spesifik yang akan menghasilkan senyawa berwarna. Reagent yang digunakan harus betul-betul spesifik hanya bereaksi dengan analat yang akan dianalisa. Selain itu juga produk senyawa berwarna yang dihasilkan harus benar-benar stabil.

Salah satu contohnya adalah pada analisa kadar protein terlarut (soluble protein). Protein terlarut dalam larutan tidak memiliki warna. Oleh karena itu, larutan ini harus dibuat berwarna agar dapat dianalisa. Reagent yang biasa digunakan adalah reagent Folin.

Saat protein terlarut direaksikan dengan Folin dalam suasana sedikit basa, ikatan peptide pada protein akan membentuk senyawa kompleks yang berwarna biru yang dapat dideteksi pada panjang gelombang sekitar 578 nm. Semakin tinggi intensitas warna biru menandakan banyaknya senyawa kompleks yang terbentuk yang berarti semakin besar konsentrasi protein terlarut dalam sample.

2. Spektrofotometri UV (ultraviolet)

Berbeda dengan spektrofotometri visible, pada spektrofotometri UV berdasarkan interaksi sample dengan sinar UV. Sinar UV memiliki panjang gelombang 190-380 nm. Sebagai sumber sinar dapat digunakan lampu deuterium.

Deuterium disebut juga heavy hidrogen. Dia merupakan isotop hidrogen yang stabil yang terdapat berlimpah di laut dan daratan. Inti atom deuterium mempunyai satu proton dan satu neutron, sementara hidrogen hanya memiliki satu proton dan tidak memiliki neutron. Nama deuterium diambil dari bahasa Yunani, deuteros, yang berarti ‘dua’, mengacu pada intinya yang memiliki dua pertikel.

Karena sinar UV tidak dapat dideteksi oleh mata kita, maka senyawa yang dapat menyerap sinar ini terkadang merupakan senyawa yang tidak memiliki warna. Bening dan transparan.

Oleh karena itu, sample tidak berwarna tidak perlu dibuat berwarna dengan penambahan reagent tertentu. Bahkan sample dapat langsung dianalisa meskipun tanpa preparasi. Namun perlu diingat, sample keruh tetap harus dibuat jernih dengan filtrasi atau centrifugasi. Prinsip dasar pada spektrofotometri adalah sample harus jernih dan larut sempurna. Tidak ada partikel koloid apalagi suspensi.

Sebagai contoh pada analisa protein terlarut (soluble protein). Jika menggunakan spektrofotometri visible, sample terlebih dulu dibuat berwarna dengan reagent Folin, maka bila menggunakan spektrofotometri UV, sample dapat langsung dianalisa.

Ikatan peptide pada protein terlarut akan menyerap sinar UV pada panjang gelombang sekitar 280 nm. Sehingga semakin banyak sinar yang diserap sample (Absorbansi tinggi), maka konsentrasi protein terlarut semakin besar.
Spektrofotometri UV memang lebih simple dan mudah dibanding spektrofotometri visible, terutama pada bagian preparasi sample. Namun harus hati-hati juga, karena banyak kemungkinan terjadi interferensi dari senyawa lain selain analat yang juga menyerap pada panjang gelombang UV. Hal ini berpotensi menimbulkan bias pada hasil analisa.

3. Spektrofotometri UV-Vis

Spektrofotometri ini merupakan gabungan antara spektrofotometri UV dan Visible. Menggunakan dua buah sumber cahaya berbeda, sumber cahaya UV dan sumber cahaya visible. Meskipun untuk alat yang lebih canggih sudah menggunakan hanya satu sumber sinar sebagai sumber UV dan Vis, yaitu photodiode yang dilengkapi dengan monokromator.
Untuk sistem spektrofotometri, UV-Vis paling banyak tersedia dan paling populer digunakan. Kemudahan metode ini adalah dapat digunakan baik untuk sample berwarna juga untuk sample tak berwarna.

4. Spektrofotometri IR (Infra Red)

Dari namanya sudah bisa dimengerti bahwa spektrofotometri ini berdasar pada penyerapan panjang gelombang infra merah. Cahaya infra merah terbagi menjadi infra merah dekat, pertengahan, dan jauh. Infra merah pada spektrofotometri adalah infra merah jauh dan pertengahan yang mempunyai panjang gelombang 2.5-1000 μm.
Pada spektro IR meskipun bisa digunakan untuk analisa kuantitatif, namun biasanya lebih kepada analisa kualitatif. Umumnya spektro IR digunakan untuk mengidentifikasi gugus fungsi pada suatu senyawa, terutama senyawa organik. Setiap serapan pada panjang gelombang tertentu menggambarkan adanya suatu gugus fungsi spesifik.


Hasil analisa biasanya berupa signal kromatogram hubungan intensitas IR terhadap panjang gelombang. Untuk identifikasi, signal sample akan dibandingkan dengan signal standard. Perlu juga diketahui bahwa sample untuk metode ini harus dalam bentuk murni. Karena bila tidak, gangguan dari gugus fungsi kontaminan akan mengganggu signal kurva yang diperoleh.

Terdapat juga satu jenis spektrofotometri IR lainnya yang berdasar pada penyerapan sinar IR pendek. Spektrofotometri ini di sebut Near Infrared Spectropgotometry (NIR). Aplikasi NIR banyak digunakan pada industri pakan dan pangan guna analisa bahan baku yang bersifat rutin dan cepat.
pektrofotometri merupakan suatu metoda analisa yang didasarkan pada pengukuran serapan  sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang gelombamg spesifik dengan menggunakan monokromator prisma atau kisi difraksi dengan detektor fototube.
Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau absorban suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang. Sedangkan pengukuran menggunakan spektrofotometer ini, metoda yang digunakan sering disebut dengan spektrofotometri.
Spektrofotometri dapat dianggap sebagai perluasan suatu pemeriksaan visual dengan studi yang lebih mendalam dari absorbsi energi. Absorbsi radiasi oleh suatu sampel diukur pada berbagai panjang gelombangdan dialirkan oleh suatu perkam untuk menghasilkan spektrum tertentu yang khas untuk komponen yang berbeda.

Absorbsi sinar oleh larutan mengikuti hukum Lambert-Beer, yaitu :
A =     log ( Io / It )         =  a b c
Keterangan  : Io = Intensitas sinar datang
It = Intensitas sinar yang diteruskan
a = Absorptivitas
b = Panjang sel/kuvet
c = konsentrasi (g/l)
A = Absorban

Spektrofotometri merupakan bagian dari fotometri dan dapat dibedakan dari filter fotometri sebagai berikut :
1. Daerah jangkauan spektrum
Filter fotometr hanya dapat digunakan untuk mengukur serapan sinar tampak (400-750 nm). Sedangkan spektrofotometer dapat mengukur serapan di daerah tampak, UV (200-380 nm) maupun IR (> 750 nm).
2. Sumber sinar
Sesuai dengan daerah jangkauan spektrumnya maka spektrofotometer menggunakan sumber sinar yang berbeda pada masing-masing daerah (sinar tampak, UV, IR). Sedangkan sumber sinar filter fotometer hanya untuk daerah tampak.
3. Monokromator
Filter fotometere menggunakan filter sebagai monokrmator. Tetapi pada spektro digunakan kisi atau prisma yang daya resolusinya lebih baik.
4. Detektor
-   Filter fotometer menggunakan detektor fotosel
-   Spektrofotometer menggunakan tabung penggandaan foton atau fototube.
Komponen utama dari spektrofotometer yaitu :

1. Sumber cahaya
Untuk radisi kontinue :
-         Untuk daerah UV dan daerah tampak :
-         Lampu wolfram (lampu pijar) menghasilkan spektrum kontiniu pada gelombang 320-2500 nm.
-         Lampu hidrogen atau deutrium (160-375 nm)
-         Lampu gas xenon (250-600 nm)
Untuk daerah IR
Ada tiga macam sumber sinar yang dapat digunakan :
-         Lampu Nerst,dibuat dari campuran zirkonium oxida (38%) Itrium oxida  (38%) dan erbiumoxida (3%)
-         Lampu globar dibuat dari silisium Carbida (SiC).
-         Lampu Nkrom terdiri dari pita nikel krom dengan panjang gelombang 0,4 – 20 nm
-      Spektrum radiasi garis UV atau tampak :
-       Lampu uap (lampu Natrium, Lampu Raksa)
-       Lampu katoda cekung/lampu katoda berongga
-       Lampu pembawa muatan dan elektroda (elektrodeless dhischarge lamp)
-       Laser

  2. Pengatur Intensitas
Berfungsi untuk mengatur intensitas sinar yang dihasilkan oleh sumber cahaya agar sinar yang masuk tetap konstan.
3. Monokromator
Berfungsi untuk merubah sinar polikromatis menjadi sinar monokromatis sesuai yang dibutuhkan oleh pengukuran

Macam-macam monokromator :
-   Prisma
-   kaca untuk daerah sinar tampak
-   kuarsa untuk daerah UV
-   Rock salt (kristal garam) untuk daerah IR
-  Kisi difraksi
Keuntungan menggunakan kisi :
-   Dispersi sinar merata
-   Dispersi lebih baik dengan ukuran pendispersi yang sama
-   Dapat digunakan dalam seluruh jangkauan spektrum

4. Kuvet
Pada pengukuran di daerah sinar tampak digunakan kuvet kaca dan daerah UV digunakan kuvet kuarsa serta kristal garam untuk daerah IR.
  5. Detektor
Fungsinya untuk merubah sinar menjadi energi listrik yang sebanding dengan besaran yang dapat diukur.

Syarat-syarat ideal sebuah detektor :
-         Kepekan yang tinggi
-         Perbandingan isyarat atau signal dengan bising tinggi
-         Respon konstan pada berbagai panjang gelombang.
-         Waktu respon cepat dan signal minimum tanpa radiasi.
-         Signal listrik yang dihasilkan harus sebanding dengan tenaga radiasi.
Macam-macam detektor :
-    Detektor foto (Photo detector)
-      Photocell
-      Phototube
-      Hantaran foto
-      Dioda foto
-      Detektor panas

6. Penguat (amplifier)
Berfungsi untuk memperbesar arus yang dihasilkan oleh detektor agar dapat dibaca oleh indikator.
  7. Indikator Dapat berupa :
-         Recorder
-         Komputer
sumber: wikipedia.com dan http://4.bp.blogspot.com/

Jumat, 25 November 2011

SEJARAH KROMATOGRAFI
Awal abad 20 kimiawan Rusia Mikhail Semenovich Tsvet (1872-1919) menyiapkan kolom yang diisi dengan K2CO3, lalu ia menuangkan campuran pigmen tanaman yang dilarutkan dalam eter ke dalam kolom tersebut. Hasilnya secara mengejutkan pigmen tadi terpisah dan membentuk lapisan berwarna sepanjang kolom. Selanjutnya ia menamakan metode ini dengan nama kromatografi (1906).
Lalu kimiawan dari Swiss Richard Martin Willstatter (1872-1942) menggunakan metode ini untuk riset khlorofilnya dari sinilah kromatografi mulai populer digunakan.
Pengertian umum kromatografi adalah tekhnik untuk memisah campuran menjadi komponen-komponen nya dengan bantuan perbedaan fisik masing-masing komponen nya. Alat yang digunakan dalam metode kromatografi ini adalah sebuah kolom yang di dalamnya diisikan fasa stationer (padatan atau cairan).
Cara kerja kromatografi prinsipnya campuran yang akan dipisahkan ditambahkan ke kolom yang di dalamnya terdapat adsorben (fasa stationer) dari ujung satu dan campuran akan bergerak dengan bantuan pengemban / pembawa yang cocok (fasa mobil) hingga mencapai ujung satunya. Pemisahan dicapai oleh perbedaan laju turun masing-masing komponen dalam kolom yang ditentukan oleh kekuatan adsorbsi/koefisien partisi antara fasa mobil dan fasa diam.
Contoh macam kromatografi berdasar mekanisme pemisahannya:
  • Kromatografi cair
  • Kromatografi gas
  • Kromatografi adsorbsi
  • Kromatografi partisi
Beberapa contoh kromatografi yang sering digunakan dalam laboratorium misalnya:
o   Kromatografi partisi
o   Kromatografi kertas
sumber:http://industri17winda.blog.mercubuana.ac.id/2011/01/24/sejarah-kromatografi/
Sekarang ini, kromatografi sangat diperlukan dalam kefarmasian dalam memisahkan suatu campuran senyawa. Dalam kromatografi, koponen-komponen terdistribusi dala dua fase. Salah satu fase adalah fase diam.
Transfer massa antara fase bergerak dan fase diam terjadi bila molekul-molekul campuran serap pada permukaan partikel-partikel atau terserap di dalam pori-pori partikel atau terbagi kedalam sejumlah cairan yang terikat pada permukaan atau didalam pori.
Kromatografi dibagi menjadi beberapa macam, dalam makalah ini akan dijelaskan beberapa keterangan tentang beberapa macam kroatografi, antara lain HPLC ( High Performance Liquid Chromatography), GC (Gas Chromatography) dan Elektroforesis.

HPLC
( High Performance Liquid Chromatography)

Dalam beberapa tahun ini teknologi HPLC dan pemakaiannya sangat berkembang da walaupun nisbi mahal, HPLC telah menjadi metode analisis rutin dan bahkan preparative pada banyak laboratorium.

Alat HPLC niaga terdiri atas system pencampur pelarut yang sangat canggih yang mampu menghasilkan campuran landaian yang mengandung sampai empat linarut yang berbeda, pompa yang mampu menghasilkan tekanan sampai 6000psi atau 10.000 psi, kolom yang mengandung fase diam (atau lebih tepat penyangga), dan system pendeteki sinambung yang bermacam-macam jenisnya. Yang paling sering ditemukan, seluruh radas itu dipimpin dan dikendalikan oleh mikroprosesor.

Kolom yang tersedia mempunyai banyak sekali pelat teori (lebih dari 100.000 untuk kolom 100cm), dan kromatografi dilakukan dalam kondisi yang mendekati kondisi ideal demikian rupa sehingga dapat diperoleh pemisahan yang sangat baik; seringkali, hasil dapat diperoleh dalam beberapa menit dan ditafsirkan secara kuantitatif dengan ketepatan yang lumayan. Cuplikan dapat dipisahkan secara preparative.

Sedikit banyak HPLC dan GC saling melengkapi. GC telah dilengkapi instrumen dan dikembangkan demikian rupa sehingga daya pisah yang tinggi dan hasil kuantitatif mudah diperoleh. Akan tetapi, GC mensyaratkan bahwa seyawa yang dipisahkan haruslah atsiri. HPLC mempunyai pembatas yang sebanding yaitu cuplikan harus larut didalam zat cair. Akan tetapi ini bukan pembatas yang berat., dan setidaknya HPLC dapat dipakai untuk sebagia besar senyawa tak atsiri dan senyawa berbobot molekul tinggi. Selain itu HPLC dapat dipakai untuk senyawa anorganik, yang sebagian besar tidak atsiri. HPLC biasanya dilakukan pada suhu kamar. Jadi, senyawa yang tidak tahan panas dapat diangani dengan mudah.

Pada metode kromatografi cair ini digunakan kolom tabung gelas denganberacam diameter.parikel dengan dimensi yang bervariasi digunakan sebagai penunjang stasioner. Banyaknya cairan pada kolom jumlahnya sedemikian rupa sehingga hanya cukup menghasilkan sedikit tekanan untuk memelihara aliran fase bergerak yang seragam. Secara keseluruhan pemisahan ini memakan waktu lama. Berbagai usaha telah dilakukan untuk menambah laju aliran tanpa mengubah tinggi piringan teoritis kolom.

Penurunan ukuran partikel penunjang stasioner tidak selalu menguntungkan. Kromatografi cair kinerja tinggi atau High Performance Liquid Chromatography (HPLC) berbeda dari kromatografi cair klasik. HPLC menggunakan kolom dengan diameter umumnya kecil, 2-8 mm dengan ukuran partikel penunjang ; sedangkan laju aliran dipertinggi dengan tekanan yang tinggi.

Prinsip HPLC
Luas puncak kromatografi pada kurva elusi dipengaruhi oleh tiga proses perpindahan massa yaitu difusi Eddy, difusi longitudinal dan transfer massa tidak setimbang. Sedangkanparameter-parameter yang menentukan proses berlangsungnya proses-prosess tersebut adalah : laju aliran, ukuran partikel, laju difusi dan ketebalan stasioner.

Penunjang
Penunjang fase diam harus tahan erhadap tekanan. Biasanya penunjang anorganik bersifat stabil dan tahan sampai tekanan 600 atm. Struktur dengan pori-pori yang besar akan rusak bila diberi tekanan tinggi. Penukar ion, mempunyai permeabilitas yang rendah bila diberi tekanan.

Penunjang yang baik adalah silica gel dan alumina. Penunjang dengan bahan kimia di permukaannya (bonded phase) mempunyai kelebihan karena tidak perlu dijenuhkan lagi permukaannya oleh fase cair dan idak memerlukan prekolom. Fase diam terikat secara kovalen dengan permukaan zat padat penunjang sehingga diharapkan tidak mudah lepas dan mengkontaminasi eluen.

Penunjang dengan kemampuan penukar ion pemakaiannya terbatas,karena mudah terkompresi,tetapi saat ini bermacam resin sintetis yang taha tekanan sampai 200 amosfer sudah dapat diperoleh. Resin demikian mempunyai kapasitas penukar ion antara 3 sampai 5 meq/g.

Penunjang fase diam untuk kromatografi eksklusi lebih rumit daripada resin penukar ion. Hamper semua ipe gel dalam kolom untuk jenis eksklusi tidak tahan tekanan. Penyusutan volume akan terjadi sehingga permeabilitasnya turun dan akibatnya efisiensi pemisahan menurun.

Pemakaian
HPLC dengan prinsip kromatografi adsorpsi banyak digunakan pada industri farmasi dan pestisida. Zat-zat dengan kepolaran berbeda, yaitu antara sedikit polar sampai polar dapat dipisahkan dengan HPLC berdasarkan partisi cair-cair. Asam-asam nukleat dapat dipisahkan dengan kolom penukar ion yang dikombinasikan dengan kolom butiran berlapiskan zat berpori.

Penukar ion gel silica yang dimodifikasi secara kimia dan penukar ion klasik. Asam-asam nukleat telah terpisahkan pada PLB, waktu analisisnya lebih pendek. Morfin, heroin dan semacamnya telah dapat dipisahkan pada resin Zipax-SAX. Penukar ion gel silica yang dimodifikasi secara kimia mempunyai kapsitas tukar tinggi, vitamin-vitamin yang larut dalam air misalkan telah dapat dipisahkan.

Pemakaian HPLC pada kromatografi eksklusi dilakukan dengan kolom panjang, tujuan utama kerjanya tetap sama yaitu penentuan berat molekul polimer dan masalah-masalah biokimia. Pada umumnya teknik ini dapat digunakan pada setiap metode kolom kromatografi.



























GC
(Gas Chromatography )

Kromatografi Gas adalah metode kromatografi pertama yang dikembangkan pada jaman instrument dan elektronika yang telah merevolusikan keilmuan selama lebih dari 30 tahun. Sekarang GC dipakai secara rutin di sebagian besar laboratorium industri dan perguruan inggi. GC dapat dipakai untuk setiap campuran yang komponennya atau akan lebih baik lagi jika semua komponennya mempunyai tekanan uap yang berarti pada suhu yang dipakai untuk pemisahan.

Tekanan uap atau keatsirian memungkinkan komponen menguap danbergerak bersama-sama dengan fase gerak yang berupa gas. Pada kromatografi cair pembatasan yang bersesuaian ialah komponen cairan harus mempunyai kelarutan yang berarti didalam fase gerak yang berupa cairan. Secara sepintas tampaknya pembatasan tekanan uap pada

Kromatografi gas lebih serius daripada pembatasan kelarutan pada kromatografi cair, secara keseluruhan memang demikian. Akan tetapi, jika kita ingat bahwa suhu sampai 400¬0C dapat dipakai pada kromatografi gas dan bahwa kromatografi dilakukan secara cepat untuk meminimumkan penguraian, pembatasan itu menjadi tidak begitu perlu. Disamping itu, pada KG, senyawa yang tak atsiri sering dapat dibah menjadi turunan yang lebih atsiri dan lebih stabil sebelum kromatografi.

Dalam kromatografi gas, fase bergeraknya adalah gas dan zat terlarut terpisah sebagai uap. Pemisahan tercapai dengan partisi sampel antara fase gas bergerak dan fase diam berupa cairan dengan titik didih tinggi (tidak mudah menguap) yang terikat pada zat padat penunjangnya.

Ada beberapa kelebihan kromatografi gas, diantaranya kita dapat menggunakan kolom lebih panjang untuk menghasilkan efisiensi pemisahan yang tinggi. Gs dan uap mempunyai viskositas yang rendah, demikian juga kesetimbangan partisi antara gas dan cairan berlangsung cepat, sehingga analisis relative cepat dan sensitifitasnya tinggi. Fase gas dibandingkan sebagian besar fase cair tidak bersifat reaktif terhadap fase diam dan zat-zat terlarut. Kelemahannya adalah tehnik ini terbatas unruk zat yang mudah menguap.

Kromatografi gas merupakan metode yang tepat dan cepat untuk memisahkan campuran yang sangat rumit. Waktu yang dibutuhkan beragam, mulai dari beberapa detik utnuk campuran sederhana sampai berjam-jam untuk campuran yang mengandung 500-1000 komponen. Komponen campuran dapat diidentifikasikan dengan menggunakan waktu tambat (waktu retensi) yang khas pada kondisi yang tepat. Waktu tambat ialah waktu yang menunjukkan berapa lama suatu senyawa tertahan dalam kolom.waktu tambat diukur dari jejak pencatat pada kromatogram dan serupa dengan volumetambat dalam KCKT dan Rf dalam KLT. Dengan kalibrasi yang patut, banyaknya (kuantitas) komponen campuran dapat pula diukur secara teliti . kekurangan utama KG adalah bahwa ia tidak mudah dipakai untuk memisahkan campuran dalam jumlah besar. Pemisahan pada tingkat mg mudah dilakukan, pemisahan campuran pada tingkat g mungkin dilakukan; tetapi pemisahan dalam tingkat pon atau ton sukar dilakukan kecuali jika tidak ada metode lain.

Pada KG dan KCKT, kolom dapat dipakai kembali dan jika dirawat dengan baik dapat tahan lama. Perawatan harus dilakukan karena kolom dapat sangat mahal.

Fase diam pada KG biasanya berupa cairan yang disaputkan pada bahan penyangga padat yang lembab , bukan senyawa padat yang berfungsi sebagai permukaan yang menyerap (kromatografi gas-padat). Sistem gas-padat telah dipakai secara luas dalam pemurnian gas dan penghilangan asap, tetapi kurang kegunaannya dalam kromatografi. Pemakaian fase cair memungkinkan kita memilih dari sejumlah fase diam yang sangat beragam yang akan memisahkan hampir segala macam cmapuran.

Satu-satunya pembatas pada pemilihan cairan yang demikian ialah bahwa zat cair itu harus stabil dan tidak atsiri pada kondisi kromatografi. Akan tetapi, keadaan ini berubah akibat pengembangan fase terikat dan pemakaian kolo kapiler atau kolom tabung terbuka yang sangat efisien. Pada fase terikat, cairan sebenarnya terikat pada penyangga padat atau pada dinding koplom kapiler, tidak hanya disaputkan begitu saja.
Pemakaian detector untuk menganalisis efluen kromatograf secara sinambung telah memungkinkan adanya KG dan KCKT. Pada KG, tersedianya berbagai detector, pemakaiannya yang umum untuk banyak jenis senyawa, dan tingkat kepekaannya yang tinggi telah memungkinkan penentuan secara teliti berbagai jenis komponen dalam kisaran yang besar, kadang-kadang dalam jumlah yang sangat kecil. Tersedianya detector selektif, misalnya detector yang hanya mendeteksi senyawa yang mengandung P, N, atau S merupakan hal yang sangat penting pula. Ini berbeda dengan KCKT yang hanya menyediakan lebih sedikit jenis detector dan kurang peka.

Petunjuk cara kerja
Walaupun beberapa system KG sangat rumit, pada dasarnya cara kerjanya sama. Jika KG telah dinyalakan maka dapat dilakukan beberapa langkah berikut ini ;

1. istrumen diperiksa, terutama jika tidak dipakai terus-menerus. Ini dilakukan untuk mengecek apakah telah dipasang kolom yang tepat, apakah septum injector tidak rusak (apakah ada lubang besar atau bocor karena sering dipakai), apakah sambungan saluran gas kedap, apakah tutup tanur tertutup rapat, apakah semua bagian listrik bekerja dengan baik, dan apakah detector yang terpasang sesuai.

2. aliran gas kekolom dimulai atau disesuaikan. Ini dilakukan dengan membukan katup utama pada tangki gas dan kemudian memutar katup (diafragma) sekunder kesekitar 15psi dan membuka katup jarum sedikit. Ini memungkinkan aliran gas yang lambat (2-5 ml)/menit untuk kolom kemas dan sekitar 0,5ml/menit untuk kolom kapiler melewati system dan melindungi kolom dan detector terhadap perusakan secara oksidasi. Dalam banyak instrument modern, aliran gas dapat diatur dengan rotameter atau aliran otomatis atau pengendali tekanan, atau dapat dimasukkan melalui modul pengendali berlandas mikroprosesor. Apapun jenisnya, sambungan system (terutama sambungan kolom) harus dicek dengan larutan sabun untuk mengetahui apakah ada yang bocor, atau dengan larutan khusus untuk mendeteksi kebocoran (SNOOP),atau dapat juga dengan larutan pendeteksi kebocoran niaga.


3. kolom dipanaskan sampai suhu awal yang dikehendaki. Ini dilakukan, pada instrument buatan lama, dengan memutar transformator tegangan peubah yang mengendalikan gelungan pemanas dalam tanur kesekitar 90 V.



sumber :http://ilmu-kedokteran.blogspot.com/2007/11/kromatografi.html

Kromatografi

Ditulis oleh Yoshito Takeuchi pada 03-01-2009
Walaupun agak tidak terlalu jelas, kontribusi kromatografi pada perkembangan kimia modern tidak dapat dipandang rendah. Tanpa teknik kromatografi, sintesis senyawa murni (atau hampir murni) akan sangat sukar , dan dalam banyak kasus, hampir tidak mungkin.
Di awal abad ke-20, kimiawan Rusia Mikhail Semënovich Tsvet (1872-1919) menyiapkan kolom yang diisi dengan serbuk kalsium karbonat, dan kedalamnya dituangkan campuran pigmen tanaman yang dilarutkan dalam eter. Secara mengejutkan, pigmen memisahkan dan membentuk lapisan berwarna di sepanjang kolom. Ia menamakan kromatografi pada teknik pemisahan baru ini (1906). Kemudian kimiawan dari Swiss Richard Martin Willstätter (1872-1942) menerapkan teknik ini untuk risetnya yakni khlorofil untuk menunjukkan manfaat teknik ini, dan sejak itu banyak perhatian diberikan pada kromatografi.
Kromatografi adalah teknik untuk memisahkan campuran menjadi komponennya dengan bantuan perbedaan sifat fisik masing-masing komponen. Alat yang digunakan terdiri atas kolom yang di dalamnya diisikan fasa stasioner (padatan atau cairan). Campuran ditambahkan ke kolom dari ujung satu dan campuran akan bergerak dengan bantuan pengemban yang cocok (fasa mobil). Pemisahan dicapai oleh perbedaan laju turun masing-masing komponen dalam kolom, yang ditentukan oleh kekuatan adsorpsi atau koefisien partisi antara fasa mobil dan fasa diam (stationer).
Komponen utama kromatografi adalah fasa stationer dan fasa mobil dan kromatografi dibagi menjadi beberapa jenis bergantung pada jenis fasa mobil dan mekanisme pemisahannya, seperti ditunjukkan di Tabel 12.1
Tabel 12.1 Klasifikasi kromatografi
KriteriaNama
Fasa mobilKromatografi cair, kromatografi gas
Kromatografi adsorpsi, kromatografi partisi
MekanismeKromatografi pertukaran ion
kromatografi gel
Fasa stationerKromatografi kolom, kromatografi lapis tipis,
kromatografi kertas
Beberapa contoh kromatografi yang sering digunakan di laboratorium diberikan di bawah ini.

a. Kromatografi partisi

Prinsip kromatografi partisi dapat dijelaskan dengan hukum partisi yang dapat diterapkan pada sistem multikomponen yang dibahas di bagian sebelumnya. Dalam kromatografi partisi, ekstraksi terjadi berulang dalam satu kali proses. Dalam percobaan, zat terlarut didistribusikan antara fasa stationer dan fasa mobil. Fasa stationer dalam banyak kasus pelarut diadsorbsi pada adsorben dan fasa mobil adalah molekul pelarut yang mengisi ruang antar partikel yang ter adsorbsi.
Contoh khas kromatografi partisi adalah kromatografi kolom yang digunakan luas karena merupakan sangat efisien untuk pemisahan senyawa organik (Gambar 12.3).
Kolomnya (tabung gela) diisi dengan bahan seperti alumina, silika gel atau pati yang dicampur dengan adsorben, dan pastanya diisikan kedalam kolom. Larutan sampel kemudian diisikan kedalam kolom dari atas sehingga sammpel diasorbsi oleh adsorben. Kemudian pelarut (fasa mobil; pembawa) ditambahkan tetes demi tetes dari atas kolom.
Partisi zat terlarut berlangsung di pelarut yang turun ke bawah (fasa mobil) dan pelarut yang teradsorbsi oleh adsorben (fasa stationer). Selama perjalanan turun, zat terlarut akan mengalami proses adsorpsi dan partisi berulang-ulang. Laju penurunan berbeda untuk masing-masing zat terlarut dan bergantung pada koefisien partisi masing-masing zat terlarut. Akhirnya, zat terlarut akan terpisahkan membentuk beberapa lapisan.
Akhirnya, masing-masing lapisan dielusi dengan pelarut yang cocok untuk memberikan spesimen murninya. Nilai R didefinisikan untuk tiap zat etralrut dengan persamaan berikut.
R = (jarak yang ditempuh zat terlarut) / (jarak yang ditempuh pelarut/fasa mobil).

Gambar 12.3 Diagram skematik kromatografi

b. Kromatografi kertas

Mekanisme pemisahan dengan kromatografi kertas prinsipnya sama dengan mekanisme pada kromatografi kolom. Adsorben dalam kromatografi kertas adalah kertas saring, yakni selulosa. Sampel yang akan dianalisis ditotolkan ke ujung kertas yang kemudian digantung dalam wadah. Kemudian dasar kertas saring dicelupkan kedalam pelarut yang mengisi dasar wadah. Fasa mobil (pelarut) dapat saja beragam. Air, etanol, asam asetat atau campuran zat-zat ini dapat digunakan.
Kromatografi kertas diterapkan untuk analisis campuran asam amino dengan sukses besar. Karena asam amino memiliki sifat yang sangat mirip, dan asam-asam amino larut dalam air dan tidak mudah menguap (tidak mungkin didistilasi), pemisahan asam amino adalah masalah paling sukar yang dihadapi kimiawan di akhir abad 19 dan awal abad 20. Jadi penemuan kromatografi kertas merupakan berita sangat baik bagi mereka.
Kimiawan Inggris Richard Laurence Millington Synge (1914-1994) adalah orang pertama yang menggunakan metoda analisis asam amino dengan kromatografi kertas. Saat campuran asam amino menaiki lembaran kertas secara vertikal karena ada fenomena kapiler, partisi asam amino antara fasa mobil dan fasa diam (air) yang teradsorbsi pada selulosa berlangsung berulang-ulang. Ketiak pelarut mencapai ujung atas kertas proses dihentikan. Setiap asam amino bergerak dari titik awal sepanjang jarak tertentu. Dari nilai R, masing-masing asam amino diidentifikasi.
Kromatografi kertas dua-dimensi (2D) menggunakan kertas yang luas bukan lembaran kecil, dan sampelnya diproses secara dua dimensi dengan dua pelarut.

Gambar 12.4 Contoh hasil kromatografi kertas pigmen dari
www.indigo.com/ science-supplies/filterpaper. html

c. Kromatografi gas

Campuran gas dapat dipisahkan dengan kromatografi gas. Fasa stationer dapat berupa padatan (kromatografi gas-padat) atau cairan (kromatografi gas-cair).
Umumnya, untuk kromatografi gas-padat, sejumlah kecil padatan inert misalnya karbon teraktivasi, alumina teraktivasi, silika gel atau saringan molekular diisikan ke dalam tabung logam gulung yang panjang (2-10 m) dan tipis. Fasa mobil adalah gas semacam hidrogen, nitrogen atau argon dan disebut gas pembawa. Pemisahan gas bertitik didih rendah seperti oksigen, karbon monoksida dan karbon dioksida dimungkinkan dengan teknik ini.
Dalam kasus kromatografi gas-cair, ester seperti ftalil dodesilsulfat yang diadsorbsi di permukaan alumina teraktivasi, silika gel atau penyaring molekular, digunakan sebagai fasa diam dan diisikan ke dalam kolom. Campuran senyawa yang mudah menguap dicampur dengan gas pembawa disuntikkan ke dalam kolom, dan setiap senyawa akan dipartisi antara fasa gas (mobil) dan fasa cair (diam) mengikuti hukum partisi. Senyawa yang kurang larut dalam fasa diam akan keluar lebih dahulu.
Metoda ini khususnya sangat baik untuk analisis senyawa organik yang mudah menguap seperti hidrokarbon dan ester. Analisis minyak mentah dan minyak atsiri dalam buah telah dengan sukses dilakukan dengan teknik ini.
Efisiensi pemisahan ditentukan dengan besarnya interaksi antara sampel dan cairannya. Disarankan untuk mencoba fasa cair standar yang diketahui efektif untuk berbagai senyawa. Berdasarkan hasil ini, cairan yang lebih khusus kemudian dapat dipilih. Metoda deteksinya, akan mempengaruhi kesensitifan teknik ini. Metoda yang dipilih akan bergantung apakah tujuannya analisik atau preparatif.

d. HPLC

Akhir-akhir ini, untuk pemurnian (misalnya untuk keperluan sintesis) senyawa organik skala besar, HPLC (high precision liquid chromatography atau high performance liquid chromatography) secara ekstensif digunakan. Bi la zat melarut dengan pelarut yang cocok, zat tersebut dapat dianalisis. Ciri teknik ini adalah penggunaan tekanan tinggi untuk mengirim fasa mobil kedalam kolom. Dengan memberikan tekanan tinggi, laju dan efisiensi pemisahan dapat ditingkatkan dengan besar.
Silika gel atau oktadesilsilan yang terikat pada silika gel digunakan sebagai fasa stationer. Fasa stationer cair tidak populer. Kolom yang digunakan untuk HPLC lebih pendek daripada kolom yang digunakan untuk kromatografi gas. Sebagian besar kolom lebih pendek dari 1 m.
Kromatografi penukar ion menggunakan bahan penukar ion sebagai fasa diam dan telah berhasil digunakan untuk analisis kation, anion dan ion organik.

Latihan

12.1 Distilasi fraktional
Tekanan uap dua cairan A dan B adalah 1,50 x 104 N m-2 dan 3,50 x 104 N m-2 pada 20°C. dengan menganggap campuran A dan B mengikuti hukum Raoult, hitung fraksi mol A bila tekanan uap total adalah 2,90 x 104 N m-2 pada 20°C.
12.1 Jawab
Fraksi mol A, nA, dinyatakan dengan.
(nA x 1,50 x 104) + (1 – nA) x 3,50 x 104 = 2,90 x 104 ∴ nA = 0,30

(sumber:http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_dasar/pemurnian-material/kromatografi/)