Selamat Datang

Semoga blog ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan untuk kita semua.

Sabtu, 22 Oktober 2011

Siapkan 50 Ha untuk Lokasi Pemerintahan

Kamis, 13 Oktober 2011 | 20:41 WIB 41 Kali Dibaca E-mail Email Berita Cetak Print Berita PDF PDF Berita GUNUNGSUGIH – Proses pemekaran Seputih Barat dari Kabupaten Lampung Tengah berjalan mulus. Ini dibuktikan beberapa kampung telah menyiapkan lahan sebagai pusat pemerintahan Kabupaten Seputih Barat nantinya. Hal itu diungkapkan Ketua Panitia Pemekaran Seputih Barat Raden Zugiri, S.H. saat dihubungi Radar Lamteng (grup Radar Lampung) kemarin. Zugiri mengatakan, ada kampung yang berada di Kecamatan Selagailingga telah menyiapkan lahan hingga 40 hektare (ha) untuk dijadikan pusat pemerintahan. Tapi, karena lokasinya kurang strategis, sebagai calon lokasi pusat pemerintahan akan memanfaatkan dua alternatif pilihan. Yakni lahan eks PT Pago dan eks PT Sahang Bandarlampung seluas 40–50 ha. ’’Kalau dukungan setiap kampung dan BPK sudah ada. Mereka sangat merespons adanya pemekaran Seputih Barat. Malahan di Selagailingga sudah disiapkan lahan untuk lokasi kantor bupati,” kata Zugiri yang juga menjabat sebagai wakil ketua I DPRD Lamteng ini. Untuk agenda pertemuan antara tokoh masyarakat dan tokoh lainnya di Seputih Barat dengan Pansus Pemekaran DPRD Lamteng, menurut Zugiri, dilaksanakan pekan depan. Hanya tanggalnya belum dipastikan. Untuk membantu proses pemekaran, anggota DPRD provinsi dari Lamteng akan dilibatkan sebagai panitia. ’’Nantinya antara panitia pemekaran Seputih Barat dan Seputih Timur akan dijadikan satu tim. Nantinya setelah persyaratan lengkap akan diparipurnakan dan disampaikan ke provinsi,” ujarnya. (rnn/c2/een)

Pemekaran Lamteng Ditarget Oktober

GUNUNGSUGIH – Kendati panitia pemekaran Seputih Barat belum mengagendakan untuk bertemu dengan Pansus DPRD Lamteng. Namun, paripurna pemekaran ditargetkan Oktober ini dilaksanakan. Hal itu dikatakan Ketua Pansus Pemekaran Lamteng Bambang Suryadi, kemarin. Bambang mengatakan, pihaknya akan memanggil panitia pemekaran Seputih Barat untuk menanyakan pelaksanaan jadwal dialog dengan masyarakat. Sebab, jika tidak melakukan tatap muka dengan masyarakat, pansus belum tahu kesimpulannya. ”Karena selain bukti fisik administrasi BPK, kami juga harus bertatap muka langsung dengan masyarakat. Selain itu, kita juga ingin mengetahui kesiapan calon lokasi kantor pemerintahannya nanti sudah ada atau belum,” ujarnya. Tapi, kata Bambang, pansus telah menargetkan untuk rapat paripurna pemekaran Seputih Timur dan Seputih Barat harus terlaksana Oktober. Setelah diparipurnakan, hasilnya akan disampaikan ke bupati dan selanjutnya dibentuk tim pemekaran Lamteng. ”Dengan demikian, akhir November bahan pemekaran Lamteng bisa masuk ke gubernur,” jelasnya. Terkait dengan wacana pusat pemerintahan Seputih Barat yang direncanakan memanfaatkan lahan eks PT Sahang, Bambang mengatakan, akan dikaji lebih dulu apakah menyalahi atau tidak. Sehingga, kedepan lokasi yang digunakan tidak bermasalah. Sementara sebelumnya, Ketua Panitia Pemekaran Seputih Barat Raden Zugiri, S.H. mengatakan, ada kampung di Kecamatan Selagailingga telah menyiapkan lahan hingga 40 hektar untuk dijadikan sebagai pusat pemerintahan. Tapi, karena lokasinya kurang strategis maka sebagai calon lokasi pusat pemerintahan akan memanfaatkan dua alternatif pilihan, yakni lahan eks PT Pago dan eks PT Sahang Bandarlampung. ”Kalau dukungan setiap kampung dan BPK sudah ada. Mereka sangat merespons adanya pemekaran Seputih Barat. Malahan di Selagailingga sudah disiapkan lahan untuk lokasi kantor bupati,” ungkap Zugiri. Sementara Panitia Pemekaran Seputih Timur telah menyepakati lokasi yang akan dimanfaatkan sebagai calon pusat pemerintahan di SB 9, SB 10, dan SB 14. Lokasinya berada di jalan lintas Timur seluas 59 hektar. Lahan tersebut merupakan tanah milik kampung dan nantinya akan dihibahkan. (rnn/ung) (radar kota bumi)

Tim Pemekaran Segera Terbentuk

Rabu, 12 Oktober 2011 | 12:35 WIB GUNUNGSUGIH – Wacana pemekaran Seputih Barat dan Seputih Timur dari Kabupaten Lampung Tengah terus digulirkan. Dalam waktu dekat ini, Pemkab dan DPRD Lamteng akan merumuskan bentuk persyaratan pemekaran daerah sesuai PP No. 78/2007. ’’Selain itu, dalam rapat gabungan nanti akan membentuk tim pemekaran Lamteng. Nantinya tim pemekaran Lamteng ini yang akan maju sampai ke tingkat pusat,” ujar Ketua Panitia Pemekaran Seputih Timur I Nyoman Suryana kemarin. Nyoman mengatakan, rapat gabungan akan dilaksanakan setelah panitia pemekaran Seputih Barat menggelar dialog dengan Pansus Pemekaran DPRD Lamteng. Hingga kini, pertemuan atau dialog belum juga dilaksanakan. ’’Kalau panitia pemekaran Seputih Timur sudah menggelar pertemuan dengan pansus pada 23 September 2011. Ketika itu telah disepakati lokasi yang akan dimanfaatkan sebagai calon pusat pemerintahan di SB 9, SB 10, dan SB 14 yang berada di jalan lintas timur seluas 59 hektare,” kata Nyoman yang juga anggota DPRD Lamteng ini. Lahan itu merupakan tanah milik kampung dan nantinya akan dihibahkan. Kini masih dalam proses untuk dihibahkan. Menurut Nyoman, banyak tawaran lokasi tanah sebagai pusat pemerintahan di Seputih Timur, tapi lokasinya tidak strategis. ’’Ada yang telah menyiapkan lahan di Rumbia dan Buminabung, tapi lokasinya tidak strategis,” beber Nyoman. Dikatakan Nyoman, tim pemekaran Lamteng akan melaksanakan tugas untuk membawa persyaratan pemekaran Seputih Barat dan Seputih Timur ke pusat. Sementara, tugas panitia pemekaran hanya sebagai mediator antara pansus dan eksekutif. Sedangkan panitia pemekaran Seputih Barat belum berhasil dikonfirmasi terkait pertemuan dengan Pansus DPRD. (rnn/c2/een) (radar lampung)

Enzim 2

Enzim adalah biokatalisator organik yang dihasilkan organisme hidup di dalam protoplasma, yang terdiri atas protein atau suatu senyawa yang berikatan dengan protein. Enzim mempunyai dua fungsi pokok sebagai berikut. 1. Mempercepat atau memperlambat reaksi kimia. 2. Mengatur sejumlah reaksi yang berbeda-beda dalam waktu yang sama. Enzim disintesis dalam bentuk calon enzim yang tidak aktif, kemudian diaktifkan dalam lingkungan pada kondisi yang tepat. Misalnya, tripsinogen yang disintesis dalam pankreas, diaktifkan dengan memecah salah satu peptidanya untuk membentuk enzim tripsin yang aktif. Bentuk enzim yang tidak aktif ini disebut zimogen. Enzim tersusun atas dua bagian. Apabila enzim dipisahkan satu sama lainnya menyebabkan enzim tidak aktif. Namun keduanya dapat digabungkan menjadi satu, yang disebut holoenzim. Kedua bagian enzim tersebut yaitu apoenzim dan koenzim. 1. Apoenzim Apoenzim adalah bagian protein dari enzim, bersifat tidak tahan panas, dan berfungsi menentukan kekhususan dari enzim. Contoh, dari substrat yang sama dapat menjadi senyawa yang berlainan, tergantung dari enzimnya. 2. Koenzim Koenzim disebut gugus prostetik apabila terikat sangat erat pada apoenzim. Akan tetapi, koenzim tidak begitu erat dan mudah dipisahkan dari apoenzim. Koenzim bersifat termostabil (tahan panas), mengandung ribose dan fosfat. Fungsinya menentukan sifat dari reaksinya. Misalnya, Apabila koenzim NADP (Nicotiamida Adenin Denukleotid Phosfat) maka reaksi yang terjadi adalah dehidrogenase. Disini NADP berfungsi sebagai akseptor hidrogen. Koenzim dapat bertindak sebagai penerima/akseptor hidrogen, seperti NAD atau donor dari gugus kimia, seperti AT P (Adenosin Tri Phosfat). Sifat-sifat Enzim a. Enzim hanya mengubah kecepatan reaksi, artinya enzim tidak mengubah produk akhir yang dibentuk atau mempengaruhi keseimbangan reaksi, hanya meningkatkan laju suatu reaksi. b. Enzim bekerja secara spesifik, artinya enzim hanya mempengaruhi substrat tertentu saja. c. Enzim merupakan protein. Oleh karena itu, enzim memiliki sifat seperti protein. Antara lain bekerja pada suhu optimum, umumnya pada suhu kamar. Enzim akan kehilangan aktivitasnya karena pH yang terlalu asam atau basa kuat, dan pelarut organik. Selain itu, panas yang terlalu tinggi akan membuat enzim terdenaturasi sehingga tidak dapat berfungsi sebagai mana mestinya. d. Enzim diperlukan dalam jumlah sedikit. Sesuai dengan fungsinya sebagai katalisator, enzim diperlukan dalam jumlah yang sedikit. e. Enzim bekerja secara bolak-balik. Reaksi-reaksi yang dikendalikan enzim dapat berbalik, artinya enzim tidak menentukan arah reaksi tetapi hanya mempercepat laju reaksi sehingga tercapai keseimbangan. Enzim dapat menguraikan suatu senyawa menjadi senyawa-senyawa lain. Atau sebaliknya, menyusun senyawa-senyawa menjadi senyawa tertentu. Reaksinya dapat digambarkan sebagai berikut. f. Enzim dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim adalah suhu, pH, aktivator (pengaktif), dan inhibitor (penghambat) serta konsentrasi substrat. Cara Kerja Enzim Enzim mengkatalis reaksi dengan cara meningkatkan laju reaksi. Enzim meningkatkan laju reaksi dengan cara menurunkan energi aktivasi (energi yang diperlukan untuk reaksi) dari EA1 menjadi EA2. (Lihat Gambar 2.4). Penurunan energi aktivasi dilakukan dengan membentuk kompleks dengan substrat. Setelah produk dihasilkan, kemudian enzim dilepaskan. Enzim bebas untuk membentuk kompleks baru dengan substrat yang lain. Enzim memiliki sisi aktif, yaitu bagian enzim yang berfungsi sebagai katalis. Pada sisi ini, terdapat gugus prostetik yang diduga berfungsi sebagai zat elektrofilik sehingga dapat mengkatalis reaksi yang diinginkan. Bentuk sisi aktif sangat spesifik sehingga diperlukan enzim yang spesifik pula. Hanya molekul dengan bentuk tertentu yang dapat menjadi substrat bagi enzim. Agar dapat bereaksi, enzim dan substrat harus saling komplementer. Enzim memiliki sisi aktif, yaitu bagian enzim yang berfungsi sebagai katalis. Pada sisi ini, terdapat gugus prostetik yang diduga berfungsi sebagai zat elektrofilik sehingga dapat mengkatalis reaksi yang diinginkan. Bentuk sisi aktif sangat spesifik sehingga diperlukan enzim yang spesifik pula. Hanya molekul dengan bentuk tertentu yang dapat menjadi substrat bagi enzim. Agar dapat bereaksi, enzim dan substrat harus saling komplementer. Cara kerja enzim dapat dijelaskan dengan dua teori, yaitu teori gembok dan anak kunci, dan teori kecocokan yang terinduksi. a. Teori gembok dan anak kunci (Lock and key theory) Enzim dan substrat bergabung bersama membentuk kompleks, seperti kunci yang masuk dalam gembok. Di dalam kompleks, substrat dapat bereaksi dengan energi aktivasi yang rendah. Setelah bereaksi, kompleks lepas dan melepaskan produk serta membebaskan enzim. b. Teori kecocokan yang terinduksi (Induced fit theory) Menurut teori kecocokan yang terinduksi, sisi aktif enzim merupakan bentuk yang fleksibel. Ketika substrat memasuki sisi aktif enzim, bentuk sisi aktif termodifikasi melingkupi substrat membentuk kompleks. Ketika produk sudah terlepas dari kompleks, enzim tidak aktif menjadi bentuk yang lepas. Sehingga, substrat yang lain kembali bereaksi dengan enzim tersebut.

ENZIM

Enzim atau biokatalisator adalah katalisator organik yang dihasilkan oleh sel.Enzim sangat penting dalam kehidupan, karena semua reaksi metabolisme dikatalis oleh enzim. Jika tidak ada enzim, atau aktivitas enzim terganggu maka reaksi metabolisme sel akan terhambat hingga pertumbuhan sel juga terganggu. Reaksi-reaksi enzimatik dibutuhkan agar bakteri dapat memperoleh makanan/ nutrient dalam keadaan terlarut yang dapat diserap ke dalam sel, memperoleh energi Kimia yang digunakan untuk biosintesis, perkembangbiakan, pergerakan, dan lain-lain. 1. Nomenklatur Enzim Biasanya enzim mempunyai akhiran –ase. Di depan –ase digunakan nama substrat di mana enzim itu bekerja., atau nama reaksi yang dikatalisis. Misal : selulase, dehidrogenase, urease, dan lain-lain. Tetapi pedoman pemberian nama tersebut diatas tidak selalu digunakann. Hal ini disebabkan nama tersebut digunakan sebelum pedoman pemberian nama diterima dan nama tersebut sudah umum digunakan. Misalnya pepsin, tripsin, dan lain-lain. Dalam Daftar Istilah Kimia Organik (1978), akhiran –ase tersebut diganti dengan –asa. 2. Struktur Enzim Pada mulanya enzim dianggap hanya terdiri dari protein dan memang ada enzim yang ternyata hanya tersusun dari protein saja. Misalnya pepsin dan tripsin.Tetapi ada juga enzim-enzim yang selain protein juga memerlukan komponen selain protein. Komponen selain protein pada enzim dinamakan kofaktor. Koenzim dapat merupakan ion logam/ metal, atau molekul organik yang dinamakan koenzim. Gabungan antara bagian protein enzim (apoenzim) dan kofaktor dinamakan holoenzim. Enzim yang memerlukan ion logam sebagai kofaktornya dinamakan metaloenzim.. Ion logam ini berfungsi untuk menjadi pusat katalis primer, menjadi tempat untuk mengikat substrat, dan sebagai stabilisator supaya enzim tetap aktif. 3. Aktivitas Enzim Seperti halnya katalisator, enzim dapat mempercepat reaksi Kimia dengan menurunkan energi aktivasinya. Enzim tersebut akan bergabung sementara dengan reaktan sehingga mencapai keadaan transisi dengan energi aktivasi yang lebih rendah daripada energi aktivasi yang diperlukan untuk mencapai keadaan transisi tanpa bantuan katalisator atau enzim. 4. Penggolongan (Klasifikasi) enzim 1. Hidrolase Hidrolase merupakan enzim-enzim yang menguraikan suatu zat dengan pertolongan air. Hidrolase dibagi atas kelompok kecil berdasarkan substratnya yaitu : A. Karbohidrase, yaitu enzim-enzim yang menguraikan golongan karbohidrat. Kelompok ini masih dipecah lagi menurut karbohidrat yang diuraikannya, misal : a. Amilase, yaitu enzim yang menguraikan amilum (suatu polisakarida) menjadi maltosa 9 suatu disakarida). 2 (C6H10O5)n + n H2O n C12H22O11 b. Maltase, yaitu enzim yang menguraikan maltosa menjadi glukosa C12H22O11 + H20 2 C6H12O6 c. Sukrase, yaitu enzim yang mengubah sukrosa (gula tebu) menjadi glukosa dan fruktosa. d. Laktase, yaitu enzim yang mengubah laktase menjadi glukosa dan galaktosa. e. Selulase, emzim yang menguraikan selulosa ( suatu polisakarida) menjadi selobiosa ( suatu disakarida) f. Pektinase, yaitu enzim yang menguraikan pektin menjadi asam-pektin. B. Esterase, yaitu enzim-enzim yang memecah golongan ester. Contoh-contohnya : a. Lipase, yaitu enzim yang menguraikan lemak menjadi gliserol dan asam lemak. b. Fosfatase, yaitu enzim yang menguraikan suatu ester hingga terlepas asam fosfat. C. Proteinase atau Protease, yaitu enzim enzim yang menguraikan golongan protein. Contoh-contohnya: a. Peptidase, yaitu enzim yang menguraikan peptida menjadi asam amino. b. Gelatinase, yaitu enzim yang menguraikan gelatin. c. Renin, yaitu enzim yang menguraikan kasein dari susu. 2. Oksidase dan reduktase , yaitu enzime yang menolong dalam proses oksidasi dan reduksi. Enzim Oksidase dibagi lagi menjadi; a. Dehidrogenase : enzim ini memegang peranan penting dalam mengubah zat-zat organik menjadi hasil-hasil oksidasi. b. Katalase : enzim yang menguraikan hidrogen peroksida menjadi air dan oksigen. 3. Desmolase , yaitu enzim-enzim yang memutuskan ikatan-ikatan C-C, C-N dan beberapa ikatan lainnya. Enzim Desmolase dibagi lagi menjadi : a. Karboksilase : yaitu enzim yang mengubah asam piruyat menjadi asetaldehida. b. Transaminase : yaitu enzim yang memindahkan gugusan amine dari suatu asam amino ke suatu asam organik sehingga yang terakhir ini berubah menjadi suatu asam amino. Enzim juga dapat dibedakan menjadi eksoenzim dan endoenzim berdasarkan tempat kerjanya, ditinjau dari sel yang membentuknya.Eksoenzim ialah enzim yang aktivitasnya diluar sel. Endoenzim ialah enzim yang aktivitasnya didalam sel. Selain eksoenzim dan endoenzim, dikenal juga enzim konstitutif dan enzim induktif. Enzim konstitutif ialah enzim yang dibentuk terus-menerus oleh sel tanpa peduli apakah substratnya ada atau tidak. Enzim induktif (enzim adaptif) ialah enzim yang dibentuk karena adanya rangsangan substrat atau senyawa tertentu yang lain. Misalnya pembentukan enzim beta-galaktosida pada escherichia coli yang diinduksi oleh laktosa sebagai substratnya. Tetapi ada senyawa lain juga yang dapat menginduksi enzim tersebut walaupun tidak merupakan substarnya, yaitu melibiosa. Tanpa adanya laktosa atau melibiosa, maka enzim beta-galaktosidasa tidak disintesis, tetapi sintesisnya akan dimulai bila ditambahkan laktosa atau melibiosa. 5. Koenzim Dalam peranannya ,enzim sering memerlukan senyawa organik tertentu selain protein. Ditinjau dari fungsinya, dikenal adanya koenzim yang berperan sebagai pemindah hidrogen, pemindah elektron, pemindah gugusan kimia tertentu (“group transferring”) dan koenzim dari isomerasa dan liasa. Tabel 2. Contoh-contoh koenzim dan peranannya No Kode Singkatan dari Yang dipindahkan 1. NAD Nikotinamida-adenina dinukleotida Hidrogen 2. NADP Nikotinamida-adenina dinukleotida fosfat Hidrogen 3. FMN Flavin mononukleotida Hidrogen 4. FAD Flavin-adenina dinukleotida Hidrogen 5. Ko-Q Koenzim Q atau Quinon Hidrogen 6. sit sitokrom Elektron 7. Fd Ferredoksin Elektron 8. ATP Adenosina trifosfat Gugus fosfat 9. PAPS Fosfoadenil sulfat Gugus sulfat 10. UDP Uridina difosfat Gula 11. Biotin Biotin Karboksil (CO2) 12. Ko-A Koenzim A Asetil 13. TPP Tiamin pirofosfat C2-aldehida DAFTAR PUSTAKA Dwidjoseputro, Dasar-dasar Mikrobiologi Timotius, K.H, 1982, Mikrobiologi Dasar; Salatiga, Universitas Kristen Satya Wacana